Senin, 24 Juni 2019

“Lingkaran Malaikat” Oleh KH. Hadiyanto Arief

Lelaki tua sederhana berpeci putih itu turun dari motornya.. sederhana, bersahaja, terkesan lusuh namun senyumnya selalu lepas saat ia saat hadir di ruang tamu bapakku..

Dengan logat betawi kentalnya, beliau menggambarkan dirinya sebagai orang pasar.. pedagang kelontong, orang betawi yang hidup berdagang dipasar..

Ia pun bertutur, sudah sejak muda saat pertama kali mengantarkan anaknya ke Pesantren Darunnajah Jakarta di akhir 80an ia sering ‘tersetrum’, saat kadang berbincang dengan wakif dan kyai pondok itu..

Sejak puluhan tahun lalu itulah ia memulai memendam rasa ‘iri’ kepada Haji Ndung, (panggilan Betawi KH Abd Manaf) Wakif Darunnajah asli betawi itu.. ia terkesan bagaimana seorang pedagang seperti dirinya bisa menghidupkan cita citanya membangun lembaga pendidikan Islam seperti itu..

Jalan menuju cita cita itu pun dirintis sambil berdoa.. sedikit demi sedikit lahan dibeli dari hasil keringatnya berdagang di pasar.. sehingga ia rasa mencukupi untuk menjadi lahan sebuah pesantren..

Hari ini ia datang ke orangtua kami, putra pertama almarhum Haji Ndung yg telah menginspirasi jalan hidup beliau..

Tak ragu ia mengeluarkan dokumen dari balik saku baju lusuhnya.. lalu sigap menandatangi ikrar wakaf lahan seluas 2.4 hektar di bilangan Pamulang.. lahan yang kalau dikonversi mencapai angka tak kurang dari 40 Milyar rupiah.. angka yg tak sedikit, yang sejauh ini hanya kubaca di berita2 kasus korupsi di negeri ini..

Subhanallah..

Inilah wujud nyata dari apa yg disebut dalam buku Take & Give sebagai “virtuous circle”. Lingkaran malaikat. Satu kebaikan akan menghasilkan kebaikan lainnya.

Kebaikan wakif Darunnajah menarik dan menginspirasi kebaikan-kebaikan lain bermunculan.

Begitulah biasanya jalan cerita bagaimana sebuah pesantren berasal. Ia lahir dari keikhlasan dan kedermawanan seorang muhsinin. Jika ia bertemu dengan keikhlasan dan kesalehan seorang Kyai, insya Allah tak lama lagi pondok yang dicita citakan akan bisa terwujud.

Di sore Bulan Ramadhan nan suci ini, dimana satu kebaikan kecil diganjar berkali lipat, sekali lagi aku beruntung bisa mengenal langsung satu lagi manusia bumi berjiwa besar bervisi langit.. mengikhlaskan kekayaan dunia dan menggantikannya dengan kavling akhirat..

Semoga Allah SWT menerima dan memberkahi amal jariyahnya dan memudahkan jalan untuk mewujudkan cita2 beliau..

Dan semoga virtuous circle itu bisa pula menyentuh hati kami sehingga kami mampu meniru keteladanan mereka..

Pamulang, 10 Ramadhan 1438

Tidak ada komentar:

Posting Komentar