Kamis, 20 Juni 2019 saat jeda istirahat pada pelatihan In House Training, para peserta mendapatkan kejutan dengan hadirnya tiga anggota atase militer kerajaan Inggris lengkap dengan baju kebesarannya.
Selamat datang di Pesantren Darunnajah, merupakan kehormatan bagi kami mendapatkan kunjungan dari atase militer kerajaan Inggris. Darunnajah telah lama bekerja sama dengan salah satu lembaga pendidikan di Inggris yaitu Holy Family Catholic School dan telah beberapa kali melaksanakan pertukaran guru dan pelajar. Kerjasama ini merupakan realisasi dari kujungan perdana menteri Tony Blair pada tahun 2006, terang DR. Sofwan Manaf, M. Si dalam sambutannya.
Salah satu perwakilan dari atase militer kerajaan Inggris dalam sambutannya mengaku senang bisa hadir dan bertatap muka dengan para guru Darunnajah dan menjelaskan bahwa mereka adalah prajurit pengawal kerajaan. Mungkin anda pernah melihat para prajurit ini menggunaka topi yang tinggi berdiri atau berbaris di pintu gerbang istana.
Yang berdiri di hadapan anda ini adalah militer musisi yang memainkan alat musik dram dan terompet. Untuk pemain dram ini sejak mereka masuk militer dilatih untuk memainkan alat musik ini, sedangkan untuk pemain trompet ini adalah pemain musik profesional yang direkrut menjadi militer. Jadi ada dua cara perekrutan menjadi militer yaitu dengan cara biasa/konvensional dan cara jalur khusus yaitu perekrutan yang dilakukan kepada para profesional di bidangnya sesuai dengan kebutuhan kesatuan.
Dalam penjelasannya, salah satu atase militer tersebut menjelaskan bahwa alat musik dram digunakan untuk mendisiplinkan prajurit dan juga pada saat latihan dan peperangan digunakan untuk memberikan aba-aba serta memberikan semangat kepada pasukan tempur/prajurit.
Setiap angkatan mempunyai kelompok musik yang menjadi simbol dan kebanggaan angkatan masing masing, seperti di angkatan darat, angkatan udara dan juga angkatan laut serta korp kepolisian.
Ada juga alat musik terompet yang digunakan karena lebih nyaring bunyinya dan juga lebih menarik perhatian.
Bunyi terompet ini digunakan untuk memberi peringatan dan tanda bahwa gerbang istana akan ditutup atau juga selesai/pergantian siff jaga.
Ada aksesoris yang di pakai di pundak prajurit kepala yang terbuat dari emas 24 karat berharga 3000 euro yang jika dikonversi menjadi sekitar 60 juta rupiah, mereka juga menjelaskan bahwa selempang yang dipakai menunjukkan simbol-simbol pekerjaan atau tugas yang telah mereka laksanakan.
Di akhir acara, Dr. Sofwan Manaf, M. Si memberikan cindera mata kepada perwakilan atase militer kerajaan Inggris dan foto bersama seluruh dewan guru./Awaludin Ahmad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar