Rabu, 06 Februari 2019

Celoteh Santri “Do’a Sebagai Obat Mujarab” Pada Diskusi Mingguan.

Allah SWT telah menciptakan manusia untuk beribadah kepadanya. Salah satu caranya dengan berdoa, tetapi apakah kalian tahu, apa definisi dari do’a?. do’a adalah sebuah cara seorang muslim untuk bertaqwa dengan keihklasan , dan beribadah keada allah. Karena do’alah yang bisa membuat kita bertaqwa kepada allah. Dengan berdo’a  kita merasa bahwa kita adalah hamba yang masih kurang. Tanpa berdo’a kita tidak dapat menghadapi apa yang menjadi masalah atau bagaimana hidup kita, berkat do’alah kita dapat menghadapi semua masalah seta pekerjaan dan kewajiban kita.

Do’a sebagai obat mujarab, mujarab berasal dari kata kerja جرب – ىجرب yang berarti mencoba, jadi do’a tersebut telah dicoba oleh para pendahulu dan benar sebagaimana mestinya do’a sebagai obat yang mujarab dalam beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan ini.

Dikehidupan ini sudah banyak contohnya seperti ruqyah, dengan ruqyah kita bisa menyembuhkan seseorang dengan membaca do’a-do’a pilihan. Sebagaimana firman Allah SWT yang ditujukan nabi Ibrahim A.S “dan apabila aku sakit maka dia-lah yang menyembuhkanku.”. tetapi jangan menyamakan ruqyah dengan ilmu gelap. Karena ruqyah itu memohon do’a pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT semata. Sedangkan ilmu gelap itu dalam pelaksanaannya menggunakan jin dan hal yang ghaib lainnya.

Lantas kapan ruqyah bisa digunakan?, kapan saja waktu-waktunya?, dan mengapa ruqyah digunakan?. Jadi, ruqyah digunakan ketika seseorang kemasukan/kesurupan jin. Banyak sekali cara masuk nya jin kepada manusia, seperti melalui pori-pori, ketika seseorang mnguap, dll. Itulah kenapa dalam ajaran rasullah adab ketika menguap harus ditahan atau ditutup agar setan atau jin tidak masuk. Manusia dapat diganggu bahkan dirasuki dengan cara :

  1. Jin lelaki mencintai perempuan, begitu juga sebaliknya.
  2. Manusia menzalimi jin.
  3. Jin berbuat zalim kepada manusia.

Tetapi do’a tidak selalu digunakan untuk ruqyah, do’a juga digunakan sebagai senjata bagi orang mukmin dalam mengatasi musibah. Rasullullah SAW bersabda : “ Do’a adalah senjata bagi orang yang beriman dan tiang agama dan cahaya langit dan bumi ”. (H.R. Al-Hakim).

Akan tetapi ada beberapa hal-hal yang menghalangi do’a tersebut dikabulkan oleh Allah SWT, seperti :

  1. Do’a yang tidak disukai karena ada unsure permusuhan.
  2. Ketika berdo’a hatinya lemah dan tidak konsentrasi.
  3. Memakan makanan yang haram

Sudah banyak dari manusia yang beriman melakukan hal-hal yang mempermudah dikabulkannya do’a mereka tapi tidak semua dari do’a-do’a mereka diterima karena berdo’a diwaktu yang kurang tepat. Berikut adalah waktu-waktu yang mustajab untuk diterimanya do’a :

  1. Diakhir sepertiga malam.
  2. Saat mendengar adzan.
  3. Diantara adzan dan iqomah.
  4. Di malam lailatul qadr.
  5. Selama bulan ramadhan.
  6. Ketika malam jum’at.
  7. Ketika sujud di raka’at terakhir.
  8. Sesudah solat fardhu.
  9. Ketika selesai menghatamkan Al-qur’an.

Dari waktu-waktu diatas, jika disalah satu waktu tersebut kita berdo’a dan mengagungkan nama Allah SWT yang mulia insya allah do’a kita akan menjadi sangat mujarab.

Demikianlah yangdapat saya sampaikan semoga dengan artikel diatas dapat menjadikan kita semakin bertambah wawasannya. Sumber :  disampaikan oleh santri yang bernama Vero Ananda kelas 3 TMI, pada acara diskusi mingguan santri rabu malam.

syirhan-dn1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar