Rabu, 31 Oktober 2018

Banyak Jiwa Yang Berbuat Kejahatan ,mampukah kita menahan diri?

Musuh lain yang harus kita perangi adalah diri kita sendiri. Allah mengilhami manusia dengan kebaikan dan keburukan. Keburukan dalam diri kita selalu bekerja untuk setan. Al-Qur`an menjelaskan kedua sisi jiwa kita tersebut :

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 7-10)

Kita harus waspada terhadap sisi keburukan yang ada dalam diri kita sendiri dan selalu menjaga hati dalam menentang bahaya. Mengabaikan sisi keburukan jiwa kita tidak akan menolong kita lepas dari keburukannya. Akan tetapi, kita harus menyucikan jiwa seperti yang diajarkan dalam Al-Qur`an. Dengan demikian, kaum mukminin tidak pernah menyatakan bahwa diri mereka suci, tetapi tetap berhati-hati terhadap hasutan dan kesia-siaan jiwa mereka.Pengakuan Yusuf a.s. :

“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya, Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,“ (Yusuf: 53)

harus selalu diingat sebagai contoh yang baik untuk bersikap dengan tepat. Manusia seharusnya mengawasi kelemahan jiwanya dan berbuat kebaikan serta mengekang nafsu, sebagaimana sebuah ayat tegaskan :

Ke arah mana keserakahan mengarahkan manusia, juga tercatat dalam Al-Qur`an. Hawa nafsu adalah yang mendorong salah satu anak Adam membunuh saudaranya :

“Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi.” (al-Maa`idah: 30).

Kecenderungan yang sama yang menyebabkan Samiri menyesatkan pengikut Musa ketika beliau tidak ada. Samiri berkata :

“… dan demikianlah nafsuku membujukku.” (Thaahaa: 96)

Manusia hidup didunia ini penuh dengan hasrat dan hawa nafsu yang membuat mereka haus akan sesuatu yang mereka inginkan,sebagaimana yang kita rasakan saat ini kita hidup di era dimana orang-orang ingin mengetahui apa yang belum diaketahui,ditambah kemajuan teknologi,semua hal dapat kita lakukan didunia internet dengan layanan google kita dapat membuka apa yang kita inginkan.tanpa ada batasannya karna luasnya dunia internet yang dapat kita jelajahi.Satu-satunya cara mencapai keselamatan adalah dengan mengekang nafsu :

“… Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (al-Hasyr: 9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar