Rabu, 31 Oktober 2018

7 Hal Ini Harus Kamu Lepaskan Jika Ingin Raih Kesuksesan

Siapa bilang kesuksesan itu instan? Percayalah, kesuksesan bukanlah hal yang tiba-tiba muncul dan dalam sekejap mata bisa kamu nikmati.

Untuk mendapatkan kesuksesan, kamu harus rela melepaskan beberapa hal. Diantaranya adalah tujuh hal negatif berikut ini. Mudah bagi kita untuk melakukannya, tapi akankah mudah bagimu untuk melepaskannya? Check ’em out!

1. Malu karena kegagalan di masa lalu

Alih-alih merasa malu karena kegagalan di masa lalu, lebih baik kamu ambil sisi positif dan belajar darinya. Terapkan pada keputusan yang akan kamu ambil. Ingat, masa lalu bukanlah penentu masa depan. Kamu masih bisa mengubah masa depan dengan tindakanmu hari ini.

2. Melarikan diri dari masalah

Melarikan diri dari masalah memang mudah, tapi asal kamu tahu kalau itu hanyalah solusi sementara untuk menghindari situasi.

Buang jauh-jauh sikap ini. Kamu harus berani memperbaiki masalah yang sedang kamu hadapi. Jangan takut dan menyerah begitu saja.

3. Menunda-nunda tujuan hidup yang kamu anggap penting

Tahukah kamu bahwa ada dua pilihan dalam hidup ini. Pertama, menerima secara apa adanya apapun situasi yang terjadi padamu. Atau kedua, kamu memilih bertanggung jawab untuk mengubah situasi tersebut.

Intinya, jika kamu terus berdiam diri saja maka tujuan hidup yang selalu kamu dambakan pun juga tak akan pernah terwujud. Segeralah beraksi, jangan menunda-nunda.

4. Membual banyak alasan daripada membuat keputusan konkrit

Inilah salah satu alasan kenapa sebagian besar orang gagal meraih bahkan mempertahankan kesuksesan dalam jangka panjang. Alih-alih fokus beraksi nyata dengan rencana matang, dia malah sering omong kosong doang. Kamu kah salah satunya? Semoga tidak.

5. Duduk dengan tangan kosong dan tak melakukan apapun

Hari demi hari adalah kesempatan baru untuk membuat pilihan baru dalam hidup. Jangan cuma berdiam diri tanpa melakukan apapun dengan pikiran kosong. Kesuksesan tidak semerta-merta datang dengan sendirinya lho. Step up your game and think creative.

6. Terlalu memikirkan opini orang lain tentang diri sendiri

Hal yang paling penting adalah apa yang kamu pikirkan tentang dirimu, bukan malah apa yang dipikirkan oleh orang lain. Jangan beri dirimu dorongan kata-kata yang bersifat menjatuhkan. Biasakan untuk memberikan kata-kata positif agar semangatmu terus berkobar.

Kamu harus bertindak yang terbaik bagi dirimu, bukan apa yang dianggap terbaik oleh orang lain.

7. Memandang diri sendiri sebagai kegagalan dan tidak bersyukur

Jangan melihat dirimu sebagai kegagalan. Kegagalan adalah gerbang menuju kesuksesan. Sadarilah banyak potensi yang tersimpan dalam dirimu dan mungkin belum kamu ketahui. Jangan ragu untuk menggali dan mempelajarinya. Bersyukurlah atas segala yang kamu miliki dan berusahalah sebaik mungkin.

Yuk, buang jauh-jauh tujuh hal di atas. Jangan biarkan mereka menghalangimu untuk melangkah maju dan meraih kesuksesan. Berani?

Pengalaman Adalah Guru Terbaik

Hari Rabu tanggal 31 Oktober 2018 para pemain basket terbaik putri mengikuti pertandingan yang diadakan oleh salah satu sekolah yang terkenal di Jakarta Selatan.

Semangat yang berapi menemani mereka dalam pertandingan ini.

Pada pertandingan ini diikuti oleh beberapa murid yaitu.

1. TIM BASKET PUTRI:

2. AUFA NARAYA KHAMILA 5B

3. AZZAHRA NAZWA PUTRI BIMA 4B P

4. DISYA NABILAURA KHALISHAH 5A P

5. FAIZA KAMILA FIRLYANI 4B P

6. FAYYAZA MUKHBITA 5A P

7. FUDLA ARZAKILA 5D P

8. NABILA ZARKA SYAFIQ 4B P

9. RASENDRIYA MUNDZIR ROIHAN 6D P

10. REVA LISTYANTI AZHARI 4C P

Pertandingan kali ini sangat sengit antara SD Islam Darunnajah vs SD Azahra dengan kedudukan 4 – 6.

Walaupun mendapat nilai lebih kecil tetapi mereka selalu semangat karena mereka mendapatkan pengalaman yang sangat berharga.

Semoga di pertemuan selanjutnya selalu di berikan yang terbaik.

Muhammad Az-Zamakhsyari Atba

Rapat Mingguan Darunnajah 3 Serang

Agenda rutin setiap pekan/minggu para Guru dan Administratur Tarbiyatul Mu’allimin/at Al Islamiyah (TMI) dan MI Darunnajah 3 Serang adalah petemuan rutin/rapat pada hari kamis, yang biasa disebut dengan istilah rapat Kamisan. Hari ini, Kamis, 1 November 2018 pk 10.00 – dhuhur bertempat di Gedung Sukabumi 01. Dalam rapat ini berisi tentang evaluasi kegiatan KBM dan BPS selama satu minggu yang lalu dan yang akan datang.
Rencana jangka pendek, gedung new Sukabumi dan gedung ibnu sina lantai 2 akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2018. Semoga ini akan menjadi angin segar bagi para guru dan santri nantinya, sehingga Darunnajah 3 dapat memfasilitasi para santri untuk kenyamanan dalam belajar.

Majlis Hikmah Wadah Peningkatan Ubudiah

Pelepasan dan konser Pamit Darunnajah Marching Band

Pelepasan dan konser Pamit Darunnajah Marching Band
untuk mengikuti lomba di Batavia Marching Band Competition di GOR Cempaka putih , jakarta pusat , pada hari Ahad 4 November 2018

Mohon do’a dan dukungan dari segenap guru- guru agar semua peserta diberi kesehatan ,kelancaran dan dimudahkan dalam urusan. Amin.

Dn.com/evi_permatasari

Tahukah Kamu Tiga Amal Yang Di Bawa Mati?

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Oleh karena itu agar pahala kita terus mengalir meski kita telah tiada, hendaknya kita berusaha mengerjakan 3 amal sebagai berikut;

1. Sedekah Jariah

Sedekah jariah adalah sedekah yang diberikan dalam bentuk apapun namun memberi manfaat yang panjang tiada putus bagi orang lain. Seperti membangun masjid, menggali sumur, mencetak buku yang bermanfaat serta berbagai macam wakaf yang dimanfaatkan dalam ibadah.

2. Ilmu yang bermanfaat.

Amalan terakhir yang akan diberi pahala tiada putus oleh Allah SWT adalah ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat ini adalah ilmu yang berguna bagi orang lain dalam hal kebaikan. Selama ilmu yang diajarkan tersebut masih digunakan dan dimanfaatkan oleh orang lain maka selama itu pula pahala yang tiada henti akan mengalir terus kepada orang yang memberikan ilmu yang bermanfaat tersebut. Sekalipun orang yang memebrikan ilmu tersebut talah meninggal dunia.

3. Anak yang shaleh

Amalan selanjutnya yang memberikan pahala tiada henti bagi yang melakukannya adalah anak yang shaleh. Anak yang shaleh adalah anak yang dididik dengan sangat baik oleh orang tuanya sehingga anak tersebut menjadi anak yang taat kepada Allah Swt.

Oleh karena itu jika kita diamanahi anak oleh Allah, hendaknya kita didik mereka sebaik mungkin hingga jadi anak yang saleh. Seorang ibu jangan ragu untuk meninggalkan pekerjaannya di kantor agar bisa fokus mendidik anaknya.

(WARDAN/Bim-bim)

 

Selama ini Salah Dalam penggunaan Smartphone Selama ini

Adab Para Penuntut Ilmu

Berikut ini beberapa adab penuntut ilmu yang perlu diperhatikan:
1.  Jujur dan Ikhlas
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119)
Rasulllah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niat, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai yang ia niatkan.” (HR. Bukhari)
Nab shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberitahukan, bahwa orang yang pertama kali menjadi bahan bakar neraka adalah tiga orang, yang salah satunya adalah orang yang belajar agama dan mengajarkannya agar disebut sebagai orang ‘alim, dan orang yang membaca Alquran agar disebut qari’ (sebagaimana dalam hadis riwayat Muslim),  nas’alullahas salaamah wal ‘aafiyah.
Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu meniatkan di hatinya untuk menggapai ridha Allah dan mendapatkan kampung akhirat, menyingkirkan kebodohan dari dirinya serta menghilangkan kebodohan yang menimpa orang lain. Dia pun hendaknya berniat untuk menegakkan agama Islam dan menjaganya, karena Islam terjaga dengan ilmu. Sikap zuhud dan takwa pun tidak mungkin dicapai dengan kebodohan.
2. Mencari Ilmu yang Bermanfaat
Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ مِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَ مِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الْأَرْبَعِ
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, dari doa yang tidak didengar, dari jiwa yang tidak puas dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung dari empat hal itu kepada-Mu.” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i dari Ibnu ‘Amr, dan diriwayatkan oleh Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim dari Abu Hurairah, dan Nasa’i dari Anas, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 1297).
Seorang penyair berkata,
مَا أَكْثَـرُ الْعِلْـمَ وَمَــا أَوْسَعَــهُ
مَنْ ذَا الَّـذِيْ يَقْــدِرُ أَنْ يَجْمَعَـهُ
إِنْ كُنْـتَ لاَ بـُدَّ لَـهُ طَـالِــبًا
مُحَاوِلاً، فَالْتَمِــسْ أَنْفَعَــــــــهُ
Alangkah banyak ilmu itu dan alangkah luasnya
Siapakah yang dapat mengumpulkannya
Jika kamu harus mencari dan berusaha kepadanya,
Maka carilah yang bermanfaat darinya.

3. Menyiapkan Alat Tulisnya

Imam Syafi’i berkata, “Sesungguhnya di antara penyebab terhalangnya ilmu adalah menghadiri majlis ilmu tanpa menyalinnya.”
Ada yang berkata, “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” Ada pula yang berkata, “Ilmu itu binatang buruan, dan talinya adalah mencatat.”
Ada atsar (riwayat) dari Thawus, bahwa ketika ia menghadiri (majlis) Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, maka ia selalu menulis, sampai suatu ketika ia tidak memperoleh sesuatu untuk menulis, maka ia menulis di tangannya.”
4. Fokus Kepada Ilmu Tersebut
Ada seorang yang berkata,
الْعِلْمُ لاَ يُعْطِيْكَ بَعْضَهُ حَتَّى تُعْطِيَهُ كُلَّكَ
“Ilmu tidak akan memberikan sebagiannya kepadamu sampai kamu memberikan bagianmu semua kepadanya.”
5. Membersihkan Jiwa dari Akhlak yang Buruk
Ilmu yang bermanfaat adalah cahaya dari Allah yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu menjauhi dirinya dari hasad, riya’, ‘ujub, dan semua akhlak tercela. Imam Syafi’i berkata,
شَكَوْتُ إِلَى وَكِيْعٍ سُوْءَ حِفْظِيْ
فَأَرْشَدَنِيْ إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِى
فَإِنَّ الْحِفْظَ فَضْلٌ مِنَ اللهِ
وَفَضْلُ اللهِ لاَ يُعْطَى لِعَاصِى
Aku pernah mengeluh kepada Waki’ tentang buruknya hapalanku,
Maka ia menunjukiku agar meninggalkan maksiat
Karena hapalan adalah karunia Allah
Dan karunia Allah itu tidak diberikan kepada pelaku maksiat.
6. Manfaatkanlah usia muda untuk menuntut ilmu, meskipun usia tua bukan penghalang menuntut ilmu.
Hal itu, karena belajar di masa kecil seperti mengukir di atas batu, sedangkan belajar di masa tua seperti mengukir di atas air, karena disibukkan oleh banyak urusan. Meskipun begitu, Allah Subhaanahu wa Ta’ala berkuasa menjadikan seseorang kuat hapalan walaupun usianya telah lanjut.

7. Hendaknya Penuntut Ilmu Hadir dalam Keadaan yang Rapi dan Baik
Oleh karena itu, hendaknya ia tidak datang dalam keadaan menahan buang air, lapar, pikiran sedang risau dan sebagainya.
8. Bekerja Tidaklah Menghalangi Untuk Belajar
Para sahabat semuanya bekerja, namun setelah mereka bekerja, maka sisa waktunya mereka gunakan untuk belajar agama. Abu Sa’id berkata, “Kami berperang dan membiarkan seorang atau dua orang untuk mendengar hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu keduanya menceritakan kepada kami sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami juga menceritakan; kami katakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.” (HR. Ibnu ‘Asakir).
9. Bertahap Dalam Menuntut Ilmu
Hendaknya seorang penuntut ilmu mendahulukan yang terpenting di antara sekian ilmu, seperti ilmu tentang aqidah dan ibadah, serta yang dibutuhkan pada saat itu.
10. Harus Sabar
Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Yahya bin Katsir, ia berkata, “Ilmu tidaklah diperoleh dengan jiwa-raga yang santai.”
11.   Demikian juga hendaknya seorang murid, tidak memilih jenis ilmu menurut dirinya sendiri. Bahkan hendaknya ia serahkan masalah itu kepada guru. Karena guru memiliki pengalaman tentang hal itu.
12.   Duduk yang sopan. Oleh karena itu, hendaknya ia tidak bersandar. Demikian juga hendaknya ia tidak duduk dengan duduk orang yang sombong, yaitu dengan menaruh kaki yang satu di atas kaki yang lain.
13.   Hendaknya ia bertanya dengan baik, dan lebih baik lagi jika ia awali dengan mendoakannya, seperti mengucapan “Semoga Allah mengampuni engkau” dan menggunakan kata-kata yang lembut terhadapnya.
Imam Malik berkata, “Abu Salamah bin Abdurrahman bin ‘Auf pernah mendebat Ibnu Abbas sehingga banyak ilmu yang terhalang baginya.” Adh Dhahhak berkata, “Aku tidaklah mengambil ilmu ini dari para ulama kecuali dengan bersikap lembut kepada mereka.”
14. Tidak Malu Dalam Bertanya
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,” (QS. An Nahl: 43)

Aisyah berkata, “Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshar, dimana rasa malu tidak menghalangi mereka belajar agama.”
Oleh karena itu, hendaknya seorang penuntut ilmu tidak malu bertanya, karena ilmu itu perbendaharaan, sedangkan kuncinya adalah bertanya.
Meskipun begitu, hendaknya ia tidak banyak bertanya kecuali jika dibutuhkan, tentunya dengan sikap sopan dan beradab.
15. Hadir di majlis sebelum guru datang.
16.Tidak memotong pembicaraannya.
17. Hendaknya ia memuliakan guru tanpa berlebihan. Hal itu, karena ia membawa kitabullah dan sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
18. Diam memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
Sufyan Ats Tsauriy rahimahullah pernah berkata:
اَوَّلُ الْعِلْمِ اْلإِسْتِمَاعُ ثُمَّ الْإِنْصَاتُ ثُمَّ الْحِفْظُ ثُمَّ الْعَمَلُ ثُمَّ النَّشْرُ
“Ilmu diawali dengan mendengarkan, lalu memperhatikan, kemudian menghapalnya, lalu mengamalkan kemudian menyebarkan.”

Dn.com/evi_permatasari

Sumber Hukum Fiqih Berqurban

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, Maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah hewan.” (QS. Al Kautsar: 2). Syaikh Abdullah Alu Bassaam mengatakan, “Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan; Yang dimaksud dengan menyembelih hewan adalah menyembelih hewan qurban setelah shalat Ied”. Pendapat ini dinukilkan dari Qatadah, Atha’ dan Ikrimah (Taisirul ‘Allaam, 534 Taudhihul Ahkaam, IV/450. Lihat juga Shahih Fiqih Sunnah II/366). Dalam istilah ilmu fiqih hewan qurban biasa disebut dengan nama Al Udh-hiyah yang bentuk jamaknya Al Adhaahi (dengan huruf ha’ tipis)
Pengertian Udh-hiyah
Udh-hiyah adalah hewan ternak yang disembelih pada hari Iedul Adha dan hari Tasyriq dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah karena datangnya hari raya tersebut (lihat Al Wajiz, 405 dan Shahih Fiqih Sunnah II/366)
Keutamaan Qurban
Menyembelih qurban termasuk amal salih yang paling utama. Ibunda ‘Aisyah radhiyallahu’anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)
Hadis di atas didhaifkan oleh Syaikh Al Albani (dhaif Ibn Majah, 671). Namun kegoncangan hadis di atas tidaklah menyebabkan hilangnya keutamaan berqurban. Banyak ulama menjelaskan bahwa menyembelih hewan qurban pada hari idul Adlha lebih utama dari pada sedekah yang senilai atau harga hewan qurban atau bahkan sedekah yang lebih banyak dari pada nilai hewan qurban. Karena maksud terpenting dalam berqurban adalah mendekatkan diri kepada Allah. Disamping itu, menyembelih qurban lebih menampakkan syi’ar islam dan lebih sesuai dengan sunnah (lihat Shahih Fiqh Sunnah 2/379 & Syarhul Mumthi’ 7/521).

DN.COM/evi_permatasari

Santri Kelas 6 TMI Siap Hadapi Ujian Semester

Hidup Nyantai, Jangan Terlalu Santai

Atlet Pencak Silat Nurul Ilmi Kembali Menyabet Juara UMUM 3

Tangerang – Dibawah pelatih debutan baru Ust Dimas Jamali (18th), para atlet pencak silat Nurul Ilmi berlaga di kejuaraan PIMDA Cup 195 Tangerang, bukan tanpa halangan, berbagai latian dijalani sebelum berangkat ke medan pertempuran. Hari demi hari dilewati para atlet dengan latihan keras.

Dilepas oleh Ust Abdurrahmat, 11 atlet pencak silat Nurul Ilmi berangkat ke Tangerang (19/10). Kompetisi berlangsung Selama 3 hari, 19-21 Oktober 2018. Bertempat di GOR KITRI Bhakti Tangerang, semua atlit berlaga dengan penuh semangat dan sportifitas, hingga dari 11 atlet yang terjun ke atas lapangan pertandingan didapatlah 9 atlet mendapatkan mendali, 2 Emas 3 Perak dan 4 Perunggu.

Nama-nama Atlet yg mendapat mendali sebagai berikut :

Emas

  • Putra Aji (Kelas E)
  • Syarifudin (Kelas Bebas)

Perak

  • Adit setyiawan (Kelas A)
  • Amar Yasir (Kelas H)
  • Akram Bayu (Kelas I)

Perunggu

  • Aditya Maulana (Kelas B)
  • Yusuf Andika (Kelas F)
  • Muhammad Rif’an (Kelas G)
  • Syed Ahmad (Kelas J)

Mengapa Literasi Sains Penting?

Apa itu literasi sains?

Literasi sains adalah kecakapan atau keunggulan untuk mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar kita dapat hidup dengan lebih nyaman , lebih sehat dan lebih baik.

Literasi sains juga dapat diartikan sebagai kecakapan memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita.

Pertanyaannya adalah mengapa literasi sains penting?

Literasi sains menjadi penting karena dengan literasi sains kita mampu menghadapi tantangan abad ke 21. Diantaranya :

1.Berpikir dengan kritis

2. Menyelesaikan masalah dengan kreatif

3. Bekerjasama dengan orang lain

4. Berkomunikasi dengan lebih baik.

(Adm Dn9 Raihanah)

Bagaimana Menjadi Seorang Guru Yang Berpengaruh Bagi Santrinya.

Ketika seseorang memiliki sebuah ilmu supaya ilmunya bermanfaat adabaiknya ilmunya tersebut untuk kebaikan orang lain ataupun menjadi pengetahuan baru bagi orang lain.sebaik-baik ilmu yang kita dapat adalah ilmu yang berguna dan bermanfaat untuk orang lain.sehingga apabila semua orang yang memiliki ilmu berfikir bahwa dia yakin ilmu yang dia miliki berguna dan bermanfaat ,secara otomatis orang tersebut akan sadar bahwa ada panggilan dari dirinya untuk mengajari orang lain.

Kita ambil contoh adalah seorang guru,bagaimana semestinya seorang guru tersebut ada sebagai menjadi panutan bagi santri-santrinya,karna pada haqiqatnya seorang guru tersebut untuk ditiru,karna setiap perbuatan,sikap seorang guru akan dilihat oleh anak-anak muridnya.sebagai menjadi seorang guru yang memiliki ilmu pastinya sudah bisa untuk mebedakan sesuatu yang baik dan dan yang jelek.

Dimata santri seorang guru itu adalah panutan bagi mereka apabila seorang guru mampu untuk mencontohkan sesuatu hal yang baik,maka santri tersebut akan mengikuti ajaran guru tersebut,maka sepatutnya guru yang memiliki ilmu yang banyak dapat mengajak muridny untuk melakukan hal-hal yang positif dengan begitu murid tersebut mendapatkan didikan langsung dari guru tersebut.

Seorang murid akan mendengar dan mematuhi gurunya apabila guru tersebut dapat memberi contoh yang baik,karna dengan memberi sebuah uswah hasanah disetiap kepribadiannya,guru tersebut akan disegani oleh murid-muridnya.dengan begitu kepribadian seorang guru sangat berperan penting dan berdampak kepada kepribadian murid tersebut.

Sumber Hukum Fiqih Puasa

Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan Ash Shiyaam (الصيام) atau Ash Shaum (الصوم). Secara bahasa Ash Shiyam artinya adalah al imsaak (الإمساك) yaitu menahan diri. Sedangkan secara istilah, ash shiyaam artinya: beribadah kepada Allah Ta’ala dengan menahan diri dari makan, minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Hukum puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib berdasarkan firman Allah Ta’ala:
يا أيها الذين آمنوا كتب عليكم الصّيَام كما كُتب على الذين من قبلكم لعلّكم تتّقون
“wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kalian bertaqwa”  (QS. Al Baqarah: 183).
Dan juga karena puasa ramadhan adalah salah dari rukun Islam yang lima. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
بُني الإِسلام على خمس: شهادة أن لا إِله إِلا الله وأنّ محمّداً رسول الله، وإقام الصلاة، وإِيتاء الزكاة، والحجّ، وصوم رمضان
“Islam dibangun di atas lima rukun: syahadat laa ilaaha illallah muhammadur rasulullah, menegakkan shalat, membayar zakat, haji dan puasa Ramadhan” (HR. Bukhari – Muslim).
Keutamaan puasa
1. Puasa adalah ibadah yang tidak ada tandingannya. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda kepada Abu Umamah Al Bahili:
عليك بالصيام فإنه لا مثل له
“hendaknya engkau berpuasa karena puasa itu ibadah yang tidak ada tandingannya” (HR. Ahmad, An Nasa-i. Dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa-i)
2. Allah Ta’ala menyandarkan puasa kepada diri-Nya.
قال الله عز وجل: كل عمل ابن آدم له إلا الصوم، فإنه لي وأنا أجزي به
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: setiap amalan manusia itu bagi dirinya, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalas pahalanya” (HR. Bukhari – Muslim).
3. Puasa menggabungkan 3 jenis kesabaran: sabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, sabar dalam menjauhi hal yang dilarang Allah dan sabar terhadap takdir Allah atas rasa lapar dan kesulitan yang ia rasakan selama puasa.
4. Puasa akan memberikan syafaat di hari kiamat.
الصيام والقرآن يشفعان للعبد
“Puasa dan Al Qur’an, keduanya akan memberi syafaat kelak di hari kiamat” (HR. Ahmad, Thabrani, Al Hakim. Al Haitsami mengatakan: “semua perawinya dijadikan hujjah dalam Ash Shahih“).
5. Orang yang berpuasa akan diganjar dengan ampunan dan pahala yang besar.Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al Ahzab: 35)
6. Puasa adalah perisai dari api neraka.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
الصيام جُنة
“puasa adalah perisai” (HR. Bukhari – Muslim)
7. Puasa adalah sebab masuk ke dalam surgaRasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
في الجنة ثمانية أبواب، فيها باب يسمى الريان، لا يدخله إلا الصائمون
“di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari).

 

DN. COM/evi_permatasari

Taujihat Wal irsyadat Penguji Ujian Lisan di Darunnajah

Belajar Angle Foto Unik, Cuman 5 Menit

Belajar Ambil gambar bersama Nikon


Peliharalah Solatmu

Allah swt. menyuruh memelihara shalat setiap saat, ketika mukim atau musafir, saat aman atau ketakutan. Firman Allah:
{حافظوا على الصَّلوات والصَّلاة الوسطى وقوموا للَّهِ قانتين * فإن خِفتم فَرجالاً أو رُكباناً، فإذا أمنتم فاذكروا الله كما علَّمكم ما لم تكونوا تعلمون} [البقرة: 238، 239]

“Peliharalah segala shalat-(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk. Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allah (shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.” (Al-Baqarah: 238-239)
Sebagaimana Allah telah menjelaskan cara shalat di waktu perang, yang menegaskan bahwa shalat tidak boleh ditinggalkan dalam kondisi yang paling genting sekalipun. Firman Allah:

{وإذا ضَربتم في الأرض فليس عليكم جُناح أن تَقصروا من الصَّلاة إن خفتم أن يَفتِنكُم الذين كَفروا إنَّ الكافرين كانوا لكُم عدوّاً مُبيناً * وإذا كُنتَ فيهم فأَقمتَ لهمُ الصلاةَ فَلْتقم طائفةٌ منهم مَعك ولْيَأخذوا أسلحَتَهم، فإذا سَجدُوا فَلْيكونوا من ورائِكم، ولْتَأت طائِفةٌ أخرى لَم يُصَلّوا فلْيُصلُّوا معك ولْيأخذُوا حِذرهم وأسلِحَتهم ودّ الذين كَفروا لو تَغْفُلون عن أَسلِحَتكم وأمْتِعتكم فَيميلون عَليكم مَيلةً واحِدةً ولا جناح عليكم إنْ كان بكُمْ أذىً مِن مَطر أو كُنتم مرضى أن تَضَعوا أسلِحَتكم وخذوا حِذْركم إن الله أعدَّ للكافِرين عذاباً مُهيناً * فإذا قَضيتُم الصلاة فاذْكروا الله قِياماً وقُعوداً وعلى جُنوبِكُم فإذا اطمأنَنْتُم فأَقيموا الصّلاة إنَّ الصلاةَ كانَت على المؤمِنين كِتاباً مَوقوتاً} [النساء: 101 – 103]

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu menqashar sembahyang(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat-(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisa: 101-103)
Allah swt. mengancam orang-orang yang mengabaikan shalat,
{فَخَلف مِن بَعْدِهم خَلْفٌ أضاعوا الصَّلاة واتَّبعوا الشهواتِ فَسوف يَلقَون غيّاً} [مريم:59]، وقال: {فَوَيْلٌ للمصلّين الذين هُم عَن صلاتِهم ساهون } [الماعون: 4، 5]
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (Maryam: 59). Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Al-Ma’un: 4-5)
Rasulullah saw. telah menjelaskan bahwa shalat menghapus kesalahan. “Bagaimana pendapatmu jika ada sungai di depan pintu rumah di antaramu, mandi di sana lima kali sehari, apakah masih ada daki di tubuhnya?” Mereka menjawab, “Tidak ada, ya Rasulallah.” Sabda Nabi, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus kesalahan dengan shalat.” (Bukhari dan Muslim)
Ada beberapa hadits dari Rasulullah saw. tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat, antara lain:
1. Hadits Jabir r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, بين الرجلِ والكُفر تركُ الصَّلاة “Batas antara kufur dengan seseorang adalah shalat.” (Muslim, Abu Daud, At Tirmidziy, Ibnu Majah, dan Ahmad)
2. Hadits Buraidah, berkata: Rasulullah saw. bersabda,
العهدُ الذي بيننا وبَينهم الصَّلاة، فمن تَركها فَقد كَفَر
“Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya, maka ia kafir.” (Ahmad dan Ashabussunan)
3. Hadits Abdullah bin Syaqiq Al-‘Uqailiy, berkata, “Para shahabat Nabi Muhammad saw. tidak pernah menganggap amal yang jika ditinggalkan menjadi kafir selain shalat. (Tirmidzi, Hakim, dan menshahihkannya dengan standar Bukhari Muslim)
Para sahabat dan para imam telah berijma’ bahwa barangsiapa yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya atau melecehkannya, hukumnya kafir murtad. Sedangkan jika meninggalkannya dengan sengaja, tidak mengingkari kewajibannya, hukumnya kafir juga menurut sebagian shahabat, antara lain Umar bin Khaththab, Abdullah ibnu Mas’ud, Abdullah ibnu Abbas, Mu’adz bin Jabal, demikian juga menurut Imam Ahmad bin Hanbal. Sedangkan menurut jumhurul ulama, bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan tidak mengingkari kewajibannya, tidak membuatnya kafir, akantetapi fasik yang disuruh bertaubat. Jika tidak mau bertaubat, maka dihukum mati, bukan kafir murtad menurut Asy-Syafi’i dan Malik. Abu Hanifah berkata, “Tidak dibunuh, tetapi dita’zir dan disekap (dipenjara) sampai mau shalat.”
Meskipun shalat tidak diwajibkan kecuali kepada muslim yang berakal dan baligh, hanya saja shalat dianjurkan untuk diperintahkan kepada anak-anak yang sudah berumur tujuh tahun. Dan dipukul jika tidak mengerjakannya setelah berusia sepuluh tahun. Ini agar shalat menjadi kebiasaannya. Seperti dalam hadits, “Perintahkan anakmu shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah ia jika berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur mereka.” (Ahmad, Abu Daud, dan Hakim, yang mengatakan hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan Imam Muslim)

 

DN.COM/evi_permatasari

Sumber Hukum Fiqih Muamalah

Sumber hukum fiqih muamalah yang terdapat dalam alqur’an adalah pada surat An nisa’, yaitu perintah untuk perniagaan dengan adanya saling ke ridhoan atau rela dan jangan melakukannya dengan cara yang bathil:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu….”. (Q.S An nisa [4]: 29).
Untuk hukum asal dari fiqim muamalah ini adalah boleh (mubah), sebagaimana yang telah sering kita dengar:
الأصل فى المعاملة الإباحة إلا أن يدل دليل على تحريمها
Artinya: “Hukum asal semua bentuk muamalah adalah mubah (boleh), kecuali ada dali yang mengharamkannya (melarang)”

 

DN. COM/evi_permatasari

Struktur Organisasi Santriwati Darunnajah 2 Cipining

Kedudukan Thaharah dalam Beribadah

Menurut  bahasa thaharah berarti “bersuci”. Sedangkan menurut istilah syara’ thaharah adalah mensucikan  diri, pakaian, tempat  dari segala kotoran (najis)  dan hadas, baik itu hadas besar maupun hadas kecil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat islam.

Thaharah merupakan kedudukan yang paling utama dalam beribadah. Apabila seseorang sudah bisa memahami thaharah maka sangat mudah ia untuk beribadah kepada Allah. Akan tetapi jika seseorang belum memahami tentang thaharah maka sungguh ibadahnya tidak sah. Karena setiap orang yang akan melakukan shalat, diwajibkan terlebih dahulu bertaharah (bersuci). Seperti berwudhu, bertayamum atau mandi.  Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat : 6

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air  (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia (Allah) hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”. (QS. Al-Maidah: 6).

 

 

DN.COM/evi_permatasari

Murid PAUD Darunnajah Belajar Sambil Bermain

Pentingnya Kitab Suci Al-Qur’an Dalam Agama Islam

Al-Quran adalah kitab suci orang-orang islam, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw.. Melalui Malaikat Jibril untuk mengantarkan umat manusia, khususnya ummat islam, ke jalan yang lurus (Ashiratul Mustaqim).

Sebenarnya, manusi adapat berbuat sesuatu dengan benar berkat kemampuannya sendri, karena dia telah diberi panca indera dan otak. Tetapi, bagaimanapun mereka berusaha untuk member petunjuk kepada manusia menuju kepada utusan yang benar, suatu ketika mereka akanmengalami salah. Karena, alasan ini petunjuk Allah Swt.. Al-qur’an selalu dibutuhkan karena itu, setiap muslim laki dan perempuan harus membacanya setiap hari dan petang, paling tidak sekali setelah sholat lima waktu.

Disebutkan dalam sunnah Nabi, bahwa membaca Al-Qur’an itu sendiri meruoakan ibadah yang paling baik dimana seorang muslim yang membacanya akan mendapat pahala yang besar dan menjadi dekat dengan Allah.

Besarnya pahala yang diterima dari membaca Al-Qur’an. Nabi menunjukan bahwa membaca surat pendek seperti Al-Ikhlas, mendapat pahala yang berlimpah-limpah. Beliau bersabda bahwa dalam sura ]t al-Ikhlas bernilai sama seperti sepertiga al-Qur’an, yang berarti bahwa membacanya tiga kali adalah sama dengan membaca seluruh Al-qur’an.
Nabi Muhammad Saw, menganjurkan kepada setiap muslim untuk membacanya dan selalu berpegang teguh kepadanya setiap saat, Rasulullah bersabda Al-Qur’an adalah jamuan Allah, maka ambilah dari jamuan Allah semampumu.

Kitab suci Al-Qur’an tidak disajikan secara sistematis, ia juga disajikan secara singkat, maka dari itu, setiap muslim harus mempertimbangkannya, merenungkan, memikirkan, menrjemahkan dan melaksanakan isisnya kedalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk individu atau sebagai anggota masyarakat. Dengan mengamalkan nya untuk diri sendiri maupun untuk oranglain. (DN4/SipaNP)

Pelantikan Pengurus Baru Pesantren Darunnajah 2 Cipining

Ekstraluriluker Robotik Untuk Anak Usia Dini

Games Menarik yang Wajib Guru Coba Sebelum Mengajar

Ice Breaking namanya, adalah salah satu penunjang efektifitas pembelajaran materi yang dikemas dalam suasana fun dan tanpa tekanan. Ice breaking secara harfiah adalah memecahkan es, metode ini bisa dipakai untuk refreshing sebelum memulai belajar. melakukan permainan atau games bisa menciptakan suasana kelas yang akrab dan menyenagkan.

manfaat menerapkan Ice breaking dikelas sebagai berikut. pertama, untuk mengondisikan anak-anak siap menerima materi yang akan disampaikan oleh guru. kedua, bisa membangun paradigma positif murid, bahwasannya belajar dapat dilakukan tanpa tekanan, tapi menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Ice breaking sangat cocok diterapkan, terutama untuk murid yang suka tidur dikelas, dan malas memperhatikan. Intinya curi perhatian mereka agar hanya berpusat pada guru yang menerangkan. berikut beberapa games yang direkomendasikan.


disusun oleh :Shafira Tama Edukasi

Apa Definisi Bahagia Menurut Kalian?

Alhamdulillah, LPJ Pengurus Organisasi Santri Usai!

Luar biasa! Santri kelas akhir telah sampai di penghujung masa jabatannya, tibalah waktu untuk memberikan tugas dan amanahnya kepada pengurus baru masa bakti 2018 s.d 2019. Setelah berusaha penuh menjalankan amanat pesantren, menegakkan disiplin dan mengerahkan segala tenaga dan kekuatan untuk kemajuan organisasi di pesantren, kini mereka harus menyerahkan tugasnya dan bersiap diri untuk fokus mempersiapkan diri hadapi Ujian Lisan Semester 1 yang akan berlangsung pada tanggal 3 November 2018.

Setelah berhasil menyelesaikan program kerja dan membacakan Laporan Pertanggung Jawaban di depan seluruh santri dan dewan guru pada tanggal 27 dan 28 Oktober 2018 di Masjid Asrama kampus 1 untuk santriwati, Aula kampus 3 untuk santriwan dan Aula Kampus Cikarang untuk santri non asrama. Kini para santri mulai sibuk menyiapkan mental dan juga aneka materi untuk persiapan ujian.

Dari berbagai bagian Organisasi yang melaporkan program kerjanya, alhamdulillah seluruhnya dapat diterima dan di ACC oleh berbagai pihak, baik dari kalangan Santri, Pembimbing, Dewan Guru, Kepala Asrama hingga Pimpinan Sidang yang terdiri dari Pembina Pesantren dan Kepala Biro Pengasuhan Santri.

Artinya seluruh rangkaian acara Pergantian Pengurus hampir usai. Berikutnya tinggal menunggu laporan Ketua Organisasi dari masing-masing satuan seperti OSDC, OSDC, OSADC, dan  Koordinator yang akan dibacakan pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2018 bertepatan dengan hari pelantikan pengurus baru yang akan dihadiri langsung oleh Pimpinan Pesantren Yakni KH.  Jamhari Abdul Jalal Lc.

Dengan mengucap syukur dan alhamdulillah para santri kelas akhir yang merupakan pengurus pusat organisasi santri mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Semoga kebaikan serta kerja keras santri kelas akhir dibalas oleh Allah Swt dan memberikan hal positif bagi kemajuan organisasi santri di pesantren darunnajah 2 cipining Bogor.

Tak sampai disitu, perjuangan pengurus baru akan segera dimulai dengan mengadakan rangkaian musyawarah kerja, sidang pleno, paripurna dll yang akan dilanjutkan dengan LDK (latihan dasar kepemimpinan) guna meningkatkan semangat dan kepercayaan diri para santri dalam mendidik dan juga memimpin para anggotanya untuk 1 tahun kedepan.

Selamat dan sukses!

(WARDAN /Annisa)

Sabar Hingga Tiba Kematian,Sabar Dalam Menjalani Kehidupan Ini.

Manusia diciptakan dengan disertai sifat tidak sabar dan karenanya ia banyak berbuat kesalahan. Akan tetapi, agama meminta setiap orang agar bersabar karena Allah. Orang beriman, terutama, harus sabar menunggu keselamatan yang besar yang Allah janjikan.

Sabar merupakan salah satu sifat penting untuk mencapai ridha Allah; itulah kebaikan yang harus diusahakan agar lebih dekat kepada Allah.sabar merupakan salah satu kunci untuk menjalani hidup lebih bermakna didunia ini.dengan segala macam dan jenis musibah dan masalah yang kita hadapi,kita diuji untuk sabar menghadapinya.

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200)

Dalam masyarakat jahiliah, arti sabar bercampur dengan ketahanan diri. Akan tetapi, ketahanan diri memiliki makna yang berbeda, yaitu menahan sakit atau kesusahan. Makna sabar yang sebenarnya dijelaskan dalam Al-Qur`an. Perbedaan ini hanya dipahami oleh orang-orang yang benar-benar beriman. Ketekunan orang-orang beriman bertujuan untuk mencapai ridha Allah. Dengan demikian, sabar memberikan penerangan bagi orang beriman, sedangkan “ketahanan diri” hanya memberikan kejengkelan dan kesusahan bagi orang-orang yang tidak beriman. Al-Qur`an menyatakan hal ini :

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, „Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun.’” (al-Baqarah: 155-156)

Ayat lain dari surah yang sama menekankan bahwa kegembiraan diberikan kepada orang- orang yang bersabar dalam menghadapi rintangan atau kesusahan.Sabar merupakan sifat mulia yang dapat meningkatkan kekuatan orang-orang beriman. Allah menyatakan pada ayat berikut, betapa kekuatan sabar ini bisa mengalahkan sesuatu.

“Sekarang, Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang; dan jika di antaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (al-Anfaal: 66)

Sabar, sekali lagi, merupakan sifat yang tergolong positif yang diterangkan dalam Al- Qur`an. Seseorang bisa saja rendah hati, sederhana, baik budi, taat atau patuh; namun semua kebaikan ini hanya akan berharga ketika kita menggabungkannya dengan kesabaran. Kesabaranlah yang diperlihatkan dalam berdo’a dan merupakan sifat orang beriman, yang membuat do’a-do’a kita dapat diterima. Sabar meliputi seluruh kehidupan orang beriman, yang patuh pada ketentuan,