Senin, 23 April 2018

Datangnya Para Alumni Bagaikan Anak Perantauan Yang Tidak Pernah Pulang

Pertemuan dan nasehat Pimpinan Pesantren kepada para alumni dalam acara Bike To Pondok pada Sabtu, 21 April 2018 malam hari di Aula Tahfidz Al-Qur’an berlangsung hangat, dengan banyaknya nasehat yang berikan kepada para alumni. Tanya jawab dan interaksi yang dilakukan menambah kuat ikatan kekeluargaanya.

Temu kangen dengan Pak Kyai adalah idaman bagi setiap alumni Pesantren Darunnajah 2 Cipining. Berikut adalah beberapa nasehat dan pesan Pak Kyai kepada para alumni.

Saya tidak tahu, kenapa ketika ada acara alumni yang datang ke pesantren, saya merasa sangat bahagia, layaknya orang tua yang kedatangan anak perantauannya.

Alhamdulillah, di umur Pak Kyai yang sudah genap 68 tahun ini, anak-anak sekalian belum pernah mendengar bahwa Pak Kyai sedang dirawat. Tetapi Alhamdulillah saya masih diberikan kesehatan, masih bisa jalan, masih bisa keliling pesantren, bahkan masih berani untuk naik motor. (Semangat pimpinan untuk terus berjuang). Mudah-mudahan kita bisa terus melakukkannya, dan terus memanfaatkan sisa hidup kita dengan hal-hal yang bermanfaat.

Ketika kita bertemu dengan teman-teman lama, hati itu terasa sangat bahagia, rizki juga akan terus bertambah, itu pasti.

Pesan Pak Kyai, kalian harus punya kontak person setiap angkatan atau kelompok untuk terus menjalin hubungan, agar ketika ada reuni selanjutnya aula ini bisa penuh bahkan tidak muat.

Manfaatkan reuni ini untuk menjadi ajang pertemuan yang bermanfaat, kita bisa mengetahui potensi-potensi masing-masing alumni agar saling memperkuat satu sama lain.

Buat juga buku-buku tentang alumni, yang isinya adalah data alumni lengkap dengan alamatnya. Karena pasti beda, ketika kita bertemu dengan alumni yang memang dari Cipining meskipun bukan satu almamater, pasti tetap akrab.

Kemudian, tugas kalian diluar sana adalah menyampaikan dakwah islamiyah, sekurang-kurangnya adalah keluarga kita, dan lingkungan sekitar kita.

Jika kalian yang berhasil menjadi pengusaha sudah memiliki banyak karyawan, maka merekalah yang perlu kita ajak dalam melakukan kebaikan. Ketika kita menjadi guru, maka murid-murid kita itulah yang menjadi sasaran dakwah kita. Bagaimana kita bisa mengajak mereka untuk sholat dan berbuat baik.

Sekalipun menjadi guru Matematika, tetapi kita harus bisa menciptakan lingkungan yang agamis. Karena kepada siapa lagi kita mengajak kebaikan kalau bukan orang-orang terdekat kita? Dengan kondisi bangsa kita yang sudah semakin runyam, dan tidak bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram.

Jika semua orang bisa beriman dan bertakwa, maka janji allah tidak akan pernah ingkar. Keberkahan akan terus menghampiri kita. Inilah yang kita harapkan, apapun profesinya.

Dari sisi lain, saya tidak akan pernah bosan untuk menyampaikan, bahwasanya pesantren adalah ladang perjuangan kita. Silahkan ikut berjuang, silahkan ikut menanam, agar kita bisa memanen apapun yang kita tanam. Pesanten ini bukan milik saya pribadi, tetapi pesantren ini adalah milik kita semua, dan wajib kita jaga bersama.

Setiap ada kesulitan yang dihadapi oleh pesantren, pasti Allah memberikan banyak sekali keberkahan dibalik semua kesulitan itu. Seperti, pada saat kita kesulitan mendapatkan air yang berkepanjangan, setelah itu kita diberikan aliran air dari gunung yang tidak memerlukan mesin untuk mengalirkannya bahkan tidak pernah berhenti mengalir hingga sekarang.

Ada hal baru yang perlu saya sampaikan,ketika kalian betemu dengan saya, tolong sebutkan nama dan asal kalian. Karena saya sudah sangat lupa dengan nama-nama kalian. Dulu tidak kenal sekarang lupa, hehehe (candaan Pak Kyai yang membuat para alumni juga tertawa). (WARDAN/Mbafer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar