Liburan semester genap tahun ajaran 2018-2019 telah usai.
Seluruh santri, baik putra maupun putri diharuskan kembali ke pesantren dan siap melanjutkan pendidikan di kelas ataupun jenjang selanjutnya dengan tepat waktu. Seperti yang telah dipelajari dalam Mahfudzat bahwa menuntut ilmu itu dari buaian hingga ke liang lahat, yang artinya menuntut ilmu itu tidak ada batasan waktu dan dilakukan terus-menerus sampai Allah memanggil hamba-Nya untuk kembali.
Tepatnya hari ini tanggal 24 Juni 2019 seluruh santri lama yang sudah hadir di Pondok Pesantren Darunnajah Cipining berkumpul dan memenuhi lapangan futsal kampus 1 untuk putri dan kampus 3 untuk putra, dengan menggunakan seragam resmi putih biru untuk tingkat SMP/Mts atau putih abu untuk tingkat MA dan sepatu pentofel hitam yang merupakan seragam resmi Pesantren Darunnajah Cipining.
Dalam upacara kali ini al-ustadz Ridha makky, M.Pd.I sebagai pembina upacara mengucapkan “Ahlan wa Sahlan wa Udkhulu fii Darunnajah Kaffah”, selamat datang kembali dan harapan pembina pesantren bahwa para santri kembali ke Pondok Pesantren Darunnajah dengan sempurna, baik jasadnya maupun ruh serta pikirannya. Sebagai pembuka
Para santri pun mendengarkan dengan penuh perhatian meskipun bergelut dengan mentari yang semakin terik menyengat dan menimbulkan keringat yang semakin membasahi tubuh. Meskipun bayangan-bayangan keadaan dan ingatan ketika liburan selalu muncul para santri tetap mencoba untuk kembali beradaptasi dan berusaha fokus kembali dengan rentetan kegiatan di Pesantren, yang dimulai sejak hari kedatangan.
Selanjutnya beliau juga berpesan panjang lebar mengenai disiplin mengingat sangat pentingnya disiplin di Pesantren yang akaan diterapkan di masyarakat nantinya “Tidak ada kemajuan tanpa kedisiplinan, tidak ada kedisiplinan tanpa keteladanan, disiplin pondok merupakan syarat maju- mundurnya Pesantren Darunnajah dan menjadi syarat naik- turunnya kualitas Pesantren Darunnajah. Disiplin jangan dimaknai sebagai pembatas-pembatas untuk kreatif tetapi jadikan disiplin sebagai aturan mana yang boleh dikerjakan dan tidak boleh dikerjakan. Oleh karena itu penting sekali pemahaman terhadap disiplin. Karena dengan disiplin banyak orang menjadi maju dan kuat.”
Mentari pun semakin merangkak naik, sehingga menuntut untuk menyudahi upacara pada pagi ini dengan do’a yang dipimpin oleh al-Ustadz Ahmad Rosichien, M.M.Pd dengan sangat khusyu’.
Selanjutnya, setelah sekian lama tak bersua seluruh asatidz dan juga santri pun berbaris mengitari lapangan untuk saling berjabat tangan melepas rindu juga saling bermaaf-maafan, tak lupa dengan iringan sholawat yang membuat suasana lebih hangat dengan balutan ukhuwah.
Selamat menempuh tahun ajaran baru 2019-2020. Semangat!!!!
WARDAN/Iskana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar