Pengajian perdana yang diadakan kembali setelah libur panjang. Pengajian ini adalah agenda wajib, yang dilaksanakan pada hari Rabu (03/07/2019) setelah sholat Subuh berjama’ah.
Hari tersebut adalah jadwal khusus untuk para mahasiwa dan guru single Pesantren Darunnajah 2 Cipining bersama Pimpinan Pesantren, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc.
Berikut adalah catatan nasehat subuh Pimpinan Pesantren sebagai muqodimah (pembuka) dalam pertemuan perdana tersebut.
Semua yang ada di pesantren harus dilibatkan untuk mengikuti pengajian, mulai dari guru yang sudah berkeluarga, guru single, guru baru, para mahasiswa, santri, karyawan pesantren, masyarakat sekitar pesantren, hingga para wali santri yang sedang mengantarkan anaknya sekolah.
Harapannya agar kita semua mendapatkan keberkahan.
Tidak ada perbuatan manusia yang tidak akan mendapatkan balasan. Sekecil apapun perbuatan manusia pasti akan dibalas dengan balasan yang sesuai.
Sering kali kita menonton TV, yang isinya banyak para masyarakat yang daerahnya kekeringan, dan mereka harus mengambil air dari jarak yang sangat jauh.
Bukan hanya itu, tetapi juga anak-anak kecil yang kelaparan. Itulah contoh penduduk yang tidak beriman.
Ketika awal berdirinya pesantren, untuk mendapatkan air saja sangat susah, bahkan tokoh masyarakat tidak merekomendasikan untuk membangun pesantren di daerah ini.
Para wargapun mencari tempat yang ada sumber airnya. Mereka terlihat hidup berdampingan, berkumpul di satu tempat yang dekat dengan sungai atau sumber air.
Tetapi, karena pesantren berisi dengan orang-orang yang beriman, maka bukan hanya air dari sumur, tetapi juga dari setiap pegunungan yang ada disekeliling pesantren, ikut mengalir.
Alhamdulillah, sampai saat ini masih bertahan, bahkan sampai ada kolam ikan dan kolam renang untuk santri. Itulah keberkahan.
Dengan keimanan dan ketakwaan kita akan mendapatkan keberkahan dan kemudahan.
Saya khawatir, jika para guru sudah mendapatkan jabatan, maka ibadah sudah tidak diperlukan lagi, ini musibah.
Jangan malah sudah bertambah umur, bertambah ilmu maka jauh dari ketaqwaan.
Pesantren bisa seperti ini, adalah balasan dari orang-orang dahulu.
Saya yakin, jika dulu mereka adalah orang yang malas dan tidak mau ibadah, maka lokasi ini tidak akan terpakai hingga saat ini.
Banyak orang yang tidak mengenal Cipining (nama kampung/ desa) tempat pesantren orang-orang sholeh, tetapi mereka hanya mengenal Cipinang tempat narapidana.
Banyak orang membangun pesantren dengan bangungan yang besar, bahkan gurunya pun banyak yang sesuai dengan bidangnya, tetapi pesantren tersebut tidak tahan lama.
Sedangkan ada pesantren yang tidak memilki modal utama, hanya keimanan dan ketaqwaan, bisa tertahan hingga puluhan tahun.
Maka, kemajuan dan keberkahan Pesantren ini ditentukan oleh generesi saat ini.
Balasannya, lingkungan pesantren mendukung, lahan yang ditanami kayu, kayunya bisa digunakan untuk membangun. Ditanami buah, buahnya bisa dikonsumsi oleh masyarakat sekitar pesantren.
Jika ingin sukses ditengah-tengah pesantren, maka pegang teguh dua kunci ini, yaitu IMAN dan TAQWA.
Jika kalian hidup ditengah-tengah masyarakat, maka gerakkan semua masyarakat untuk beribadah.
Jika kamu seorang suami, maka ajaklah istrimu serta keluargamu untuk beribadah. Sebagimana telah ditulis dalam Q.S. At-Tahrim: 6
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.
Dari sekarang perbanyaklah melakukan kebaikan, maka dewasa yang akan datang akan ada banyak keberkahan. Dari sekarang perbanyak melakukan ibadah. Buah dari kebaikan tidak akan pernah salah.
Tapi jika kamu banyak tidur-tiduran saja! Maka lihat saja nanti!
Jama’ah 5 waktu harus dijadikan pegangan. Bukan hanya sholat 5 waktu, tetapi tambah dengan sholat sunnah lainnya, seperti Sholat Dhuha. Luar biasa jika kamu menekuni sholat Dhuha, maka balasannya smaa seperti kamu melakukan shodaqah.
Semoga bermanfaat. (WARDAN/Mbafer)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar