Umat muslim di seluruh dunia akan merayakan hari raya Idul Adha. Idul Adha juga seringkali disebut sebagai Idul Kurban, karena pada hari raya tersebut umat muslim merayakan kemenangan dengan berkurban.
Berkurban merupakan salah satu ibadah dalam Islam. Kurban adalah bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang dibrikan Allah SWT selama ini. Dalan sejarah Islam, berkurban diawali dengan kisah Nabi Ibrahim as. dan anaknya sebagaimana yang tertuang dalam Al-Quran:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ), dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata, dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (Q.S. Ash Shaafaat : 102-107).
Rasulullah SAW juga pernah bersabda : “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih)
Limpahan rasa syukur atas nikmat yang telah diperoleh dapat diwujudkan salah satunya dengan berkurban. Tak hanya mengharapkan ridho Allah, tentunya berkurban juga memiliki banyak hikmah. Berikut hikmah yang dapat diambil dari berkurban:
Hikmah yang pertama yang kita dapat ambil dari berkurban adalah Menyebarkan kebaikan dan maanfaat bagi orang lain. Daging-daging kurban yang disebarkan tentu akan bernilai kebaikan dan manfaat pada orang lain. Sehingga, ibadah ini memiliki nilai sosial, bukan hanya untuk individu semata.
Kedua, Berkurban sebagai tanda seseorang mendekatkan diri dan patuh kepada Allah SWT.
Allah menjelaskan didalam Al-Quran surah Al-Hajj Ayat 34:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (Q.S. Al-Hajj:34)
Ketiga, Mendapatkan kebermaknaan atas harta dari ibadah kurban. Dengan beribadah qurban juga kita mendapatkan kebermaknaan dari harta yang kita keluarkan untuk dijadikan hewan kurban. Tentunya hewan qurban yang kita berikan akan menjadi makna tersendiri dan kebahagiaan bagi kita yang berkurban.
Demikianlah beberapa keutamaan kurban bagi kita umat muslim. Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keutamaan-keutamaan yang lebih bermakna.
(DN.COM/arulanisrullh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar