Kehadiran Syeikh Tamady selaku utusan Al Azhar Kairo benar-benar menjadi ‘oase’ bagi santri dan asatidz di Pesantren Darunnajah Cipining Bogor. Ada jadwal khusus ta’lim beliau kepada para santri, guru-guru lajang, bahkan guru keluarga sekalipun.
Jadwal dauroh bagi guru keluarga adalah setiap Jum’at ba’da Shubuh di Masjid Kampus 3. Kali ini, Jum’at, 8 Maret 2019 terhitung sebanyak 21 orang guru keluarga yang hadir.
Tepat pukul 05:30 ta’lim dimulai. Ust. Imam Ghozali ditunjuk untuk mengawali ta’lim dengan membaca Al Qur an Surah Al Baqarah ayat 1 – 8.
Usai tilawah Qur an, Syeikh menyampaikan biografi ulama. Sebagaimana pada dauroh sebelumnya beliau terangkan biografi Imam Sibawaih, kali ini beliau akan memaparkan biografi Imam Thobari.
Beberapa konklusi yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Imam at Thobari adalah Syaikhul Mufassirin berasal dari golongan Tabiut Tabi’ien.
2. Beliau lahir di Thobaristan, Iran.
3. Setelah lahir, ayah beliau pernah bermimpi bahwa Thobari berhenti di depan Rasul SAW, lalu mengambil batu dan melemparkannya kepada kawasan musuh.
4. Ayahnya bertanya kepada ahli ta’wil mimpi dan mendapat jawaban bahwa Thobari kelak akan menjadi seorang ‘alim.
5. Setelah beranjak dewasa Imam at Thobari menjadi seorang ulama, pembelajar sejati.
6. Pencetus Qiro’ah Sab’ah, Syeikh Ibnu Mujahid adalah murid beliau.
7. Kegiatan beliau usai sholat tahajjud adalah menulis kitab hingga masuk waktu Zhuhur, kemudian dilanjutkan menulis lagi hingga waktu Ashar, lalu mengajar murid-muridnya sampai Isya’.
8. Hingga wafatnya, beliau benar-benar tidak keluar rumah dan belum menikah karena fokus menulis kitab. Dalam sehari menulis 40 halaman berlangsung selama 40 tahun. Dimakamkan di dalam rumah.
9. Setelah beberapa hari, orang-orang menyadari bahwa beliau sudah wafat. Banyak orang dari berbagai penjuru berdatangan untuk menyolatkan dan berdo’a. Bahkan hingga satu bulan penuh masih saja banyak yang berdatangan.
10. Beliau menguasai berbagai keilmuan penting : Linguistik, Fiqih, Ulumul Hadits, Tarikh, Tafsir, dsb.
11. Banyak orang mengira bahwa beliau adalah orang Syi’ah, padahal silsilah beliau adalah keturunan Ali bin Abi Thalib.
Dauroh pagi ini sangat menambah wawasan mereka.
Syeikh menyarankan agar guru-guru banyak membaca biografi ulama sehingga semakin kaya wawasannya dan tentunya mendapat keteladanan darinya.
(IG Qotada/WARDAN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar