Jumat, 28 September 2018

Para Guru Semakin Antusias Belajar Bahasa Arab Dengan Delegasi Al Azhar Mesir

Sudah satu tahun Syekh Ahmad Ishaam Abdul Jayyid At Tamadiy bertugas di Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining Bogor.

Beliau merupakan salah-satu dari 30 Delegasi Al Azhar Mesir di Indonesia. Jumlah ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan delegasi yang dikirim ke negara-negara lain. Bahkan juga merupakan delegasi dengan kualitas yang terbaik, menurut penuturan Syekh Ahmad, dikarenakan kecintaan dan perhatian besar Grand Syeikh Al Azhar Mesir, Prof. Dr. Ahmad Thayyib kepada anak-anak Indonesia.

Banyak kegiatan yang dilaksankan Syekh Ahmad Tamadiy selama bertugas, baik kegiatan intern di Darunnajah Cipining maupun ekstern.

Salah-satu program tersebut adalah Pengajaran Bahasa Arab kepada para guru yang tahun ini nampak semakin diminati dan diseriusi.

Program ini mengambil waktu Jum’at pagi ketika seluruh santri berkumpul di Masjid Jami’ mengaji dengan Pimpinan Pesantren, KH. Jamhari Abdul Jalal, Lc. Berlokasi di masjid kampus tiga, program ini langsung dimenej oleh Kepala Bagian Bahasa, ustadz Ridwan Alawiy.

Mereka yang terlibat aktif dalam forum itu terdiri dari para guru Bahasa Arab, guru Nahwu, guru Shorof, mahasiswa STAIDA Bogor dan calon mahasiswa ke luar negeri (Mesir, Madinah, Paskitan, Turkey dan sebagainya).

Pagi ini, Jum’at 28 September 2018 Syekh Ahmad Tamadiy menjelaskan urgensi pengulangan (tikrar/mudawamah) dalam pengajaran bahasa Arab kepada santri, pentingnya menciptakan lingkungan berbahasa di pesantren dan menjadikan Al Qur’an sebagai salah-satu unsur utama dan pertama dalam setiap pengajaran.

Suasana tampak semakin semarak dengan adanya sesi tanya jawab, antara lain ustadz Abdul Munir Sa’dun yang bertanya perbedaan antara qaul, kalam dan nuthq.

Diagendakan pertemuan pekan depan akan membahas lebih dalam terkait perbedaan makna dalam setiap kata (al furuuq fil ma’aaniy).

Peserta lainnya, ustadz Muhlisin Ibnu Muhtarom tampak sangat antusias dengan mencatat poin-poin yang dipaparkan Ahli Qiraat tersebut. Bahkan ustadz Muhlisin mengungkapkan kebahagiaanya terkait semakin antusiasnya guru-guru dalam program belajar bersama Syekh dengan menulis kalimat yang diunggahnya di media sosial:

بسم الله بدأنا
والحمد لربنا
والصلاة والسلام للنبي حبيبنا
وجزيل الشكر لشيخنا
الذي أحثّنا على المداومة في تعليم طلابنا
و أرشد بخلق البيئة اللغوية في معهدنا
كما شجع بجعل القرآن موجودا دائماطول  حياتنا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar