Rabu, 26 September 2018

MUKERNAS ULAMA AL QUR’AN 2018

Mukernas Ulama Al Qur’an 2018
Dalam rangka meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan kitab suci Al Qur’an,Lajnah Pentashih mushaf Al Qur’an telah menerbitkan Mushaf Standar Indonesia (MSI) sebagai pedoman resmi bagi penerbit Al Qur’an di Indonesia serta Al Qur’an dan Terjemahnya Kementrian Agama.

Pada perkembanganya,kedua karya ini mengalami perbaikan dan penyempurnaan. Atas kesadaran ini, Lajnah Pentashih Mushaf Al Qur’an menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al Qur’an.
Melalui Mukernas ini,para Ulama dan pakar Al Qur’an diharapkan dapat memberikan catatan dan masukan baik terkait dengan penyempurnaan Terjemahan Al Qur’an Kementrian Agama maupun Mushaf Standar Indonesia. Karena yang beredar baru-baru banyak mushaf Al Qur’an yang masih belum memenuhi syarat yang ada.

Mukernas Ulama Al Qur’an diselenggarakan di Hotel Sahira Bogor 25-27 September 2018.
Menurut Kepala Lajnah Pentashih Mushaf Al Qur’an Dr.H.Muchlis M.Hanafi,MA Tujuan diadakannya Mukernas Ulama Al Qur’an adalah
1.Menghimpun saran dan masukan dari para pakar guna perbaikan dan penyempurnaan Mushaf Al Qur’an Standar Indonesia dan Terjemahan Al Qur’an Kementrian Agama
2. Membahas persoalan aktual yang terkait terjemahan dan tafsir.
Acara Mukernas ini dilaksanakan dalam dua sesi:
Sesi I
Tema “Prinsip-prinsip Moderasi Islam dalam Perspektif Al Qur’an”
Sesi II
Tema ” Prinsip-prinsip Kebahasaan dalam Terjemah Al Qur’an”
Dalam Mukernas ini hadir sebagai Narasumber Utama Dr. Samih Ahmad Atsaminah Lajnah Pentashih Al Qur’an Yordania dan Prof Abdul Kariem Ibrahim awad Saleh Ketua Lajnah Pentashih Al Qur’an Mesir.
Mukernas ini mengundang Ulama dan Pengasuh Pondok Pesantren serta para pakar Al Qur’an.Syekh Ahmad Isam,Ust Afif Maghfuri,Ust Mu’min Hidayat  berkesmpatan mewakili Darunnajah Cipining dalam Mukernas ini,banyak ilmu yang bisa di dapat karena memang yang hadir adalah ulama-ulama dan pakar Al Qur’an yang memang menekuni dibidangnya.
Dari acara ini akan menghasilkan Rekomendasi Ulama Al Qur’an yang nantinya menjadi pedoman bagi Lajnah Pentashih Al Qur’an Kementrian Agama.(Maghfur wardan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar