Selasa, 21 Agustus 2018 bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1439 H para santri cilik menunaikan ibadah _shoum ‘arafah_. Maghrib pun tiba, mereka berbuka puasa bersama para ustadz dan ustadzahnya di asrama masing-masing.
Adzan Isya berkumandang, Sholat Isya berjamaah kali ini dilaksanakan di lapangan santri cilik putri. Usai sholat, Ust. Fahmi Fikri mengomando seluruh santri cilik untuk berbaris rapi dua banjar.
Takbir keliling akan segera dimulai. _Mic, sound system portable_ dan alat qosidah sudah dipersiapkan. Ust. Muhayat dan Ust. Husni memimpin takbiran dengan suara dan _cengkok_ khasnya
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa ilaaha illallahu wallahu Akbar. Allahu Akbar walillahil hamd.” Pekik mereka.
Santri cilik pun lantang meneriakkan takbir sebagaimana tadi dicontohkan. Barisan mulai berarak melewati lingkungan Kampus 2 kemudian keluar gerbang menuju ke jalan di bawah pengawasan para ustadz dan ustadzah. Sambil terus memekikkan takbir, mereka kemudian masuk melewati lingkungan Kampus 4 hingga sampai ke tempat semula.
Santri cilik duduk di tempat yang telah disiapkan. Berikutnya mereka akan menyimak Taushiah Idul Adha dari Kepala Asrama, Ust. Imam Ghozali, S.Pd.I.
Taushiah diawali dengan anekdot perdebatan domba dan kambing sebelum disembelih dilanjutkan dengan hikmah Idul Adha. Ustadz yang satu ini menambahkan, ada 3 hikmah yang patut dipahami. Pertama, menambah kesabaran dengan meneladani Nabi Ibrahim. Kedua, meningkatkan rasa syukur. Ketiga, mengasah rasa berbagi kepada sesama.
Selama taushiah berlangsung, Usth. Rohmatunnisa dibantu para ustadzah yang lain tengah menyiapkan minuman segar untuk melepas dahaga para santri cilik.
Taushiah selesai, penyegar tenggorokan pun mulai dibagikan.
Berikutnya adalah takbiran secara bergilir sesuai kelompok yang telah ditentukan. Pekik Takbir mereka membahana ke seluruh penjuru. (WARDAN/Imam Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar