Sabtu, 18 Agustus 2018

Pelatihan Penanganan Hewan Qurban & Juru Sembelih Halal

IPB Pascasarjana, Baranangsiang Bogor.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Iedul Adha 1439 H dan Dies Natalis IPB ke-55, Halal Science Center IPB menyelenggarakan agenda perdana PELATIHAN PENANGANAN HEWAN QURBAN DAN JURU SEMBELIH HALAL bagi Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM).

Alhamdulillah dalam kesempatan ini Ka. Biro Humas Ust Husnul Mubarok didampingi ketua panitia Qurban Ust Zulfikar Ali Sya’ban mewakili lembaga pendidikan & Pengurus Masjid PP Darunnajah Cipining mendapatkan kesempatan berharga ini untuk mengikuti agenda pelatihan dari awal sampai selesai.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi pengurus DKM yang berkaitan dengan hewan kurban.

Pelatihan ini berlangsung pada hari Sabtu, 18 Agustus 2018, dimulai Pukul 08.00-15.30 WIB, bertempat di Halal Science Center IPB Gedung Pascasarjana, Lantai 2, Wing Kimia, Kampus IPB   Baranangsiang, Jl. Raya Padjajaran, Kota Bogor.

Acara diawali dengan pembukaan, kalam Ilahi & dilanjutkan sambutan dari Kepala HSC (Halal Science Center) Prof. Dr. Ir. Khaswar Syamsu, M.Sc. simbolis pembukaan acara oleh wakil ketua LPPM (Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat) Prof. drh. Dr. Agik Suprayogi, M.Sc.
Dalam sambutannya disampaikan bahwa permintaan & kebutuhan tenaga sembelih halal di masyarakat sangat banyak tetapi tenaga ahli yang ada masih dominan belum memenuhi syarat kebenaran, kebersihan, kesehatan & syar’ie menurut ajaran islam, sehingga menuntut untuk diadakan pelatihan bagi para pengurus DKM dalam rangka peningkatan SDM yang ada.

Acara berjalan dengan penuh khidmat dan antusias dengan dialog interaktif pada tiap sesson, acara ini merupakan agenda perdana HSC IPB yang sebenarnya terbatas hanya untuk 30 peserta, sehubungan dengan terbatasnya tempat, maka panitia hanya menyediakan 70 seat dari 120 lebih pendaftar yg masuk list panitia.

3 Narasumber yang mengisi pada acara dimaksud, sesi pertama disampaikan oleh Al-Ustadz drh. Hasan Rifa’i Alfaridy yang merupakan alumni IPB & UIKA Bogor.

Dalam pemaparannya yang berjudul Qurban dalam Perspektif Syariat Islam beliau menyatakan bahwa disamping hewan qurban memenuhi syarat secara definitif yang sudah banyak diterangkan dalam Al-Qur’an, Hadits, Fiqih dll. Kriteria hewan qurban juga harus ASUH (Aman Sehat Utuh & Halal), dari perolehan, penanganan, penyembelihan, penanganan daging, hingga proses distribusi harus memenuhi kriteria diatas, karena berqurban merupakan ibadah maliyah yang hanya dilakukan setahun sekali.

Bagi yang berqurban minimal akan akan mendapatkan fadhilah/keutamaan dari 2 Dimensi Ilahiyyah (Ibadah, Pendekatan Diri/Taqorrub & Aspek Cinta) juga dimensi Insaniyah/ Kemanusiaan (Aspek Sosial, Ekonomi & Kesehatan)

Materi Sesson 2 disampaikan oleh Bapak Edit Lesa Aditia, S.Pt, M.Sc mengangkat tema Tata cara memilih dan menangani hewan kurban.

Dalam ulasannya beliau menghimbau untuk seluruh para konsumen hewan qurban yang akan berkurban hendaknya agar teliti betul sebelum melakukan transaksi, tidak semena-mena langsung percaya dengan pedagang yang sebagian besar hanya mengira-ngira bobot, jenis & kriteria hewan yang tersedia. Calon hewan yang akan diqurbankan hendaknya layak, sehat & gemuk sesuai hasil pemeriksaan dari dinas peternakan setempat, hewan sehat juga perlu dibuktikan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan).
“Lebih baik harga sedikit mahal tapi bagus barangnya, daripada murah tapi hewan dalam kondisi sakit”, ini yang menyebabkan ibadah qurban menjadi tidak sah.

Materi terakhir disampaikan oleh drh. Supratikno, M.Si, PAVet yang menjelaskan secara detail prosesi/ tata cara menyembelih hewan kurban yang baik, benar, bersih, sehat & syar’i sampai dengan penanganan daging hewan kurban kepada masyarakat.
Di masyarakat kita sebagian besar banyak jagal yang sudah sering menyembelih hewan qurban, namun sering dilupakan bahwa dalam prosesnya hewan juga diperintahkan untuk berbuat ihsan pada proses penyembelihan dengan cara menenangkan hewan & menajamkan pisau sebelum disembelih, jangan sekali-kali menyembelih hewan/mengasah pisau didepan hewan yang masih hidup, hal ini akan menjadikan depresi/stress bagi hewan lain

yang belum disembelih.

Sesson Akhir diperlihatkan video Praktik penyembelihan yang benar dan sesuai tuntunan sunnah Rasul SAW.

Pasca acara indoor, seluruh peserta diajak ke lapangan guna menyaksikan praktik langsung teknik merobohkan hewan qurban (sapi) menggunakan metode Burley & Reef/Rope Squeeeze. Diharapkan dengan teknik yang benar akan sangat menentukan kesempurnaan penyembelihan karena darah mengalir/keluar dengan maksimal & sempurna sehingga mendapatkan kualitas daging yang segar & sehat, serta dapat memenuhi kebutuhan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Kesan & pesan yang kami rasakan sangat banyak, dengan kesempatan yang terbatas Alhamdulillah masih diberikan kuota mengikuti agenda tersebut yang notabene seluruh pemateri adalah dokter hewan berpengalaman dalam bidangnya masing-masing, harapan kami seminar ini terus diadakan untuk memunculkan regenerasi lanjutan dari para DKM Masjid-masjid di seluruh Indonesia, bahkan kedepannya diharapkan seluruh penyembelih/ jagal harus bersertifikat Nasional bahkan Internasional sehingga mampu memberikan pelayanan terbaik serta hasil yang tidak diragukan.

(Moebarok Noor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar