Kamis, 22 November 2018

Pemuda Muslim Di Era Millenial Harus Tahu Siapa Jati Dirinya

Agar tidak menjadi orang tersesat, seperti di zaman saat ini, sebagai Muslim harus menerapkan dua hal penting. Pertama adalah penyembahan. Penyembahan merupakan sebuah kewajiban yang dijalankan umat Islam sesuai dengan rukun iman dan rukun Islam. Penyembahan ini terkait dengan hal ibadah. Seperti menjalankan shalat lima waktu, puasa, zakat dan ibadah lainnya.

Elemen kedua adalah penghambaan Illah. Artinya, setiap Muslim sudah seharusnya tidak meng-Illahkan selain Allah. Jika kita tidak menuhankan Allah, maka kita akan meng-Illahkan selain Allah, bahkan meng-Illahkan diri sendiri, yakni hawa nafsu kita.

Inilah yang menjadi penyebab generasi milineal menjadi terdistraksi. Sehingga sebagai Muslim pada generasi millineal, dia mengatakan, sudah seharusnya dapat mengenali diri sendiri.

Hijrah merupakan bahian dari refleksi logis keimanan. Mengenal dirinya sendiri dan kembali meyakinkan diri untuk mengingat Allah sebagai Tuhannya.

Muslim millineal tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk melakukan banyak kesalahan, cukuplah kesalahan yang diperbuat menjadi pelajaran generasi muda saat ini.

Hijrah tidak bisa sendiri, menjadi Muslim yang lebih baik harus dilakukan bersama-sama. Carilah komunitas atau teman-teman yang lebih banyak mendatangkan kebaikan.

Proses hijrah ini harus dilakukan keras ke dalam dan lembut keluar. Artinya, untuk berubah ke arah lebih baik, konsisten untuk menjalankan Islam harus lebih kuat setiap harinya. Berbeda ketika berdakwah atau mengajak orang lain untuk berhijrah ke arah lebih baik maka harus dengan lemah lembut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar