Jumat, 09 Februari 2018

Gerakan Pramuka Sebagai Sarana Mendidik Calon Pemimpin

Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata “Pramuka” merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya.

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.

Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA DI INDONESIA

Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.

Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengasahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.

Pramuka sebagai sarana pendidikan kepemimpinan

Di dunia pendidikan indonesia kegiatan kepramukaan merupakan salah satu ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, karena kegiatan ini adalah salah satu metode terbaik dalam pendidikan anak bangsa, dalam kegiatan ini peserta didik diajarkan arti persahabatan dan kekompakan tim terutama kepemimpinan dalam hal sekecil apapun.

Selain pion-poin di atas dalam kegiatan ini juga diajarkan beberapa skill seperti sandi-sandi, morse,  semaphore, baris-berbaris, Dll.

Di pesantren Al-Harokah Darunnajah 12 kegiatan ini merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib yang diadakan setiap seminggu sekali pada hari kamis siang. Kegiatan ini diikuti oleh 20 penggalang yang mereka adalah santri dan 13 pembina yang mereka juga merupakan dewan guru pesantren Al-Harokah Darunnajah 12 sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar