Selasa, 29 Januari 2019

Usaha Darunnajah Menumbuhkan Kualitas Menghafal Al-qur’an

 

Dengan ruang lingkup pesantren yang Islami, seluruh rangkain kegiatan yang setiap harinya terjaga, santri diajarkan untuk terbiasa mengerjakan sunnah-sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah. Pondok Pesantren meenjadi tempat yang kondusif untuk menghafal Al-qur’an.

Dengan kegiatan full,belajar seperti anak sekolah pada umumnya, santri Darunnajah yang ingin fokus menghafal Al-qur’an memiliki runtinitas dan kewajiban tambahan. Yakni menghafal dan menyetrokan hafalnya ke Ustadz/Ustadzah.

Santri Darunnajah yang ,menghafal Qur’an di bagi menjadi dua kategori : Santri Regular dan Santri Beasiswa.  Santri regular adalah santri yang yang membayar biaya sekolah dan kebutuhan lain seperti halnya santri yang bersekolah di Darunnajah, tetapi ia memiliki minat untuk menghafal Al-qur’an adapun targetnya adalah 3 juz selama satu tahun.

Sedangkan Santri beasiswa tahfidz adalah santri yang bebas membayar biaya sekolah dan diharuskan untuk sampai ke target hafalannya, yaitu 6 Juz selama satu tahun.

Bagaimana cara untuk menumbuhkan semangat dan kualitas santri Darunnajah dalam menghafal Al-qur’an ? Pihak pesantren menyediakan berbagai kegiatan untuk itu, dan sudah terbukti dapat menghasilkan hufaz-hufaz Al-qur’an yang berkualitas dan berkiprah diantara masyarakat luas.

Mari, kita simak rahasia pesantren Darunnajah 2 Cipining, Bogor , yang telah banyak melahirkan generasi-generasi penghafal Al-qur’an.

1. Tahsin Al-quran

Tahsin dalam bahasa Indonesia bermakna membaguskan, dalam artian kegiatan tahsin Al-qur’an ini bertujuan untuk mempoles kemampuan tajwid, dan makharijul huruf dalam melafadzkan ayat-ayat suci Al-qur’an.

Syeikh Ahmad salah satu dosen Universitas Al-azhar Kairo, Mesir ikut membimbing santri tahfidz Darunnajah untuk meningkatkan kualitas santri dibidang tahsin qira’ah Al-qur’an.

Motivasi Al-qur’an juga kerap dilaksanakan untuk menambah semangat santri untuk terus menghafal, karena ibaratkan mobil jika tidak diberikan bahan bakar tidak akan melaju dengan kencang. Maka salah satu untuk mendorong semnagat para santri adalah terus memberikan semangat kepaada mereka.

Ust. Deden Mukhayyar juara Musabaqah Hifdzil Qur’an atau lomba menghafal qur’an tingkat Nasional, sekaligus pendiri Indonesia Muraja’ah juga ikut serta untuk memotivasi santri.

2. Lomba

Salah satu cara dan trik untuk meningkatkan kualitas santri untuk mengahafal Al-qur’an adalah mendorong mereka ikut lomba jenjang Nasional maupun Internasional. Darunnjah Ulujami Jakarta, tahun ini kembali menggelar lomba MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur’an), semula pada tahun 2017 digelar untuk tingkat Nasional, tahun ini tepatnya November 2018 lomba ini dinaikan level menjadi tingkat ASEAN.

Banyak pesantren maupun individu dari Negara-negara sekitar Asia Tenggara yang ikut berpartisipasi di dalam lomba ini. Motif dari lomba tersebut, tidak lain dan tidak bukan untuk memacu semangat para penghafal Al-qur’an di Asia, Negara Indonesia dan khususnya juga untuk santri Darunnajah.

Dengan diadakan lomba seperti ini menjadi salah satu sarana bagi mereka untuk unjuk kebolehan, sehingga pasti menghasilkan pencapian-pencapaian baru di target para santri penghafal qur’an ini.

3. Sima’an Akbar

Tidak seperti sekolah umum dan swasta kebanyakan, santri libur dari kegiatan belajar mengajar dikelas justru di hari Jum’at. Hari libur mereka diisi dengan mencuci baju, merapihkan lemari, membersihkan kamar berikut dengan sawang-sawangnya. Hari Jum’at seperti hari yang penuh dengan kebahagian bagi mereka.

Ada yang special juga di hari liburnya para santri ini, ya, lauk makanan mereka yang lebih lezat dari pada hari biasanya. Banyak pula sanak keluarga yang mengunjungi dan membawakan berbagai macam makanan favorit mereka.

Tapi, tidak dengan santri penghafal Al-qur’an bagi mereka hari Jum’at tidaklah se simple itu, ada suatu kegiatan yang menggantikan belajar dikelas yaitu Sima’an, atau mengulang hafalan. Ketika santri melantukan hafalannya satu atau dua Ustadz akan mendengarkann dengan seksama, membenarkan panjang pendekn ataupun jika ada ayat yang keliru.

Terdengar lelah, tapi santri tetap menjalankanya dengan sangat antusias setiap minggunya.

4. Target Hafalan

Pernah baca secuil cerita, bagimana orang jepang menjaga ikanya agar tetap segar ? baik, jadi begini. Suatu kala para nelayan kebingungan mencari cara agar ikannya tetap hidup hingga sampai pesisir pantai. Karena restoran-restoran yang membeli ikan pasti memilih kualitas yang paling baik dan segar. Sushi, makanan khas orang Jepang butuh ikan yang segar untuk mengelolanya.

Para nelayan mencoba berbagai cara, tapi selalu gagal. Padahal sama saja ikan dimasukan kedalam tempat yang diberikan udara dan air laut. Lantas apa yang membuat mereka tidak bertahan hidup ?

Suatu saat mereka memahami, harus ada sesuatu yang membuat ikan terus bergerak agar terus hidup, akhirnya para nelayan tersebut menaruh ikan hiu kecil pemakan ikan salmon dan ikan-ikan lainya. Hasilnya ? ikan itu tetap bertahan hidup dan segar sesampainya di pesisir pantai.

Dari cerita tersebut bisa disimpulkan, bahwa dengan tantangan seseorangpun bisa bekerja dengan keras. Maka santri diberikan target untuk terus membuat merekakonsisten pada hafalannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar