Kematian pada setiap manusia tidak bisa kita ketahui kapan itu datangnya. Bisa jadi hari ini mereka meninggal ataupun besok mereka meninggal. Oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana cara melakukan shalat jenazah dan hukum bagi kaum muslim.
Ya, Hukum Shalat jenazah adalah Fardhu Kifayah. Maksud dari fardhu kifayah adalah jika sebagian kaum muslimin telah melakukkannya, maka gugur dari lainnya. Namun lebih baik kita juga ikut serta dalam menyolatkan jenazah tersebut.
Mungkin diantara kalian kalian belum mengetahui bagaimana cara shalat jenazah????
Oke langsung aja kita bahas ya..
Niat
Niat shalat jenazah Itu berbeda berdasarkan mayyit nya jika mayyit tersebut laki-laki maka niat nya seperti dibawah ini:
اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
“Usholli ‘alaa haadzalmayyiti arba’a takbiraatin fardhol kifaayati ma’muuman-lillaahi ta’aala.”
Artinya:
Saya niat (mengerjakan) shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Sedangakan niat untuk mayyit perempuan seperti dibawah ini:
اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
“Usholli ‘alaa haadzihil mayyitati arba’a takbiraatin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aala.”
Artinya :
Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Melakukan takbiratul ihram (takbir pertama).
Tanpa perlu membaca istigfar langsung berta’aawudz (أَعُوّْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ) dan membaca basmalah. Diikuti dengan bacaan Al-Fatihah.
Melakukan Takbir Ke-dua
Takbir kedua ini kita harus mengucapkan salawat Nabi SAW, Seperti di bawah ini:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
“Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammad, wa ‘alaa aali sayyidina Muhammad”
Namun lebih lengkap itu lebih baik:
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Melakukan Takbir Ke-tiga
Pada takbir ketiga melakukan doa untuk sang mayyit. Namun disini sang doa sang mayyit dibedakan perempuan dan laki-laki berbeda.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
“allaahummaghfir la-hu (haa) warham-hu (haa) wa’afi-hi (haa) wa’fu ‘an-hu (haa), wa akrim nuzuula-hu (haa), wawassi’ madkhola-hu (haa), waghsil-hu (haa) bil maa-i wats tsalji wal-baradi, wanaqqi-hi (haa) minal khathayaayaa kamaa yunaqqats tsaubul abyad-hu (haa) minal danasi, wa abdil-hu (haa) daaran khairan min daari-hi (haa), wa ahlan khairan min ahli-hi (haa), wa zaujan khairan min zau-ji-hi (haa), waqi-hi (haa) fitnatal qabri wa’adzaban naari”
Untuk doa laki-laki menggunakan hu akhirannya dan apabila perempuan haa.
Takbir Ke-empat
Setelah takbir ke-empat diam sejak dan setelah itu salam.
Ini semua adalah cara shalat jenazah, semoga apa yang saya tulis bisa di mengerti sama orang-orang yang ingin mengetahuinya.
Ketemu lagi ya dengan teulisan saya yang berikutnya.(WARDAN/hwatihera99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar