Sebagai generasi muda yang hidup di zaman milenial tentunya tidak sama dalam hal perjuangan dengan generasi sebelumnya. Dimana generasi sebelumnya berjuang dengan mengorbankan jiwa, raga dan hartanya untuk mendapatkan dan mempertahankan kemerdekaan, namu sekarang generasi muda berjuang mengisi kemerdekaan untuk memajukan dan memakmurkan bangsa.
Semangat juang para pahlawan terdahulu menjadi inspirasi bagi generasi muda saat ini terutama para santri untuk menghafal Al Qur’an demi kemuliaan dan kejayaan Islam. Disamping semangat juang ada juga kedisiplinan yang ditransformasikan dalam kedisiplinan diri dalam mengatur waktu dan jumlah hafalan dalam kesehariannya.
Setelah semangat juang dan disiplin dalam mengatur wkatu dan jumlah hafalan tiap harinya, harus ditambah pula dengan niat dan tekad yang kuat. Dengan niat dan tekad yang kuat sesuliat apapun, setinggi apapun, sejauh apapun, dan sekeras apapun yang menghalangi akan diterabas dan dilawan.
Seperti yang saat ini dilakukan oleh ratusan santri dari berbagai pesantren seluruh Indonesia yang sedang berjuang untuk menjadi yang terbaik dalam lomba Musabaqoh Hifdzul Qur’an (MHQ) di Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta edisi ke empat tahun 2018.
Disamping ratusan santri dari berbagai pesantren pelosok negeri, terdapat pula puluhan santri luar negeri dari Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, dan Kamboja yang ikut berkompetisi dalam perlomban hafalan Al Qur’an ini menambah semarak acara tahunan Pesantren Modern di bilangan Jakarta Selatan ini.
Tak perlu diragukan lagi ke NKRI-an dan kecintaan pesantren terhadap negeri dan bangsa ini. Ketika dahulu pesantren menjadi basis perjuangan memerdekaan bangsa ini dari penjajah, maka kini pesantren menjadi salah satu elemen masyarakat yang ikut berkontibusi dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa melalui Lembaga pendidikannya./Awaludin_Ahmad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar