Sabtu, 26 Mei 2018

Santri dan Pengurus Darunnajah Cepat Tangani Musibah Kebakaran

Kamis 24 Mei 2018 musibah kebakaran terjadi di kamar 301 lantai 3 Gedung Nusantara Pesantren Darunnajah Jakarta. Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.40, diduga akibat arus pendek listrik. Bersyukur peristiwa tersebut bisa segera ditangani, tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya terjadi di satu kamar saja.

Ust Suwaryo, pengurus Bagian Pengasuhan Santri menjelaskan, “Alhamdulillah santri-santri sudah terlatih dengan beragam kegiatan ekstrakulikuler dan olah raga, sehingga kebakaran bisa cepat ditangani dan tidak jatuh korban. Hal ini terlihat dari kerjasama santri bersama petugas untuk memadamkan kebakaran yang terjadi.”

“Darunnajah punya kegiatan pramuka, tanggap bencana, bela negara dan berbagai pelatihan disiplin yang diikuti oleh para santri. Alhamdulillah musibah semacam ini dapat disikapi dengan cepat dan tepat,” jelasnya.

Ust Suwaryo yang juga sebagai pengajar di Darunnajah mengklarifikasi bahwa yang terkena musibah hanya satu kamar dengan kapasitas 27 orang santri putera, seluruhnya selamat dan sudah kembali menjalani rutinitas seperti biasa.

“Tidak benar berita sejumlah media yang mengatakan ada 120 santri puteri yang diungsikan,”

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa Darunnajah sejak lama telah menyiapkan sistem penanganan kebakaran di setiap gedung yang dimilikinya. Ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) telah disiapkan untuk mengantisipasi kebakaran.

“Santri yang kamarnya terkena musibah sudah langsung direlokasi ke kamar baru. Pakaian dan kebutuhan pribadi santri sudah dipenuhi dari koperasi Pesantren. Seperti pakaian, buku pelajaran, dan kebutuhan lainnya. Ruangan pun segera direnovasi seusai kejadian.

“Santri tetap fokus menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan ujian semester dua yang sedang berlangsung,” tegasnya.

Berkenaan dengan kerugian material yang dikatakan mencapai sekian juta rupiah seperti diberitakan oleh tempo.co dan tribunnews.com ust Suwaryo menjelaskan bahwa Darunnajah tidak pernah menyampaikan informasi sebagaimana dimaksud.

“Pesantren ini dibangun dengan wakaf umat Islam, jadi tidak tepat menggunakan asumsi untung-rugi. Insya Allah kami akan mengembalikan semua seperti semula dengan cepat.” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar